Suluk Linglung Sunan Kalijaga
(sebuah wejangan Nabi Khidir kepada Sunan Kalijaga/Syekh Malaya)
Panji birahi ananireku,
araniro Allah jati,
Tan ono kalih tetigo,
sopo wruho yen wus dadi,
ingsun weruh pesti nora,
ngarani namanireki.
Sipat jamal to puniko,
ingkang kinen angarani,
papakane ono iko,
akon ngarani puniki,
iyo Allah angandiko,
mring Muhammad kang kekasih.
Yen tan ono siro iku,
ingsun tan ono ngarani,
mung siro ngarani ing wong,
dene tunggal lan sireki iyo Ingsun iyo siro,
araniro aran mami.
Tauhid hidayat sireku,
tunggal lawan Sang Hyang Widhi,
tunggal siro lawan Allah,
ugo donya ugo akhir,
yo rumangsano pangeran,
yo Allah ono nireki.
Ruh idhofi neng sireku,
ma'rifat yo den arani,
uripe ingaranan Syahdat,
urip tunggil jroning urip sujud rukuk pangasonyo,
rukuk pamore Hyang Widhi.
Sekarat tan onomu nyamur,
jo melu yen siro wedi,
lan jo melu-melu Allah iku aran sakaratil,
ruh idhofi mati tan ono,
urip mati, mati urip.
Liring mati sajroning ngahurip,
iyo urip sajroning pejah,
urip wae selawase,
kang mati nepsu iku,
badan dhohir ingkang nglakoni,
katampan badan kang nyoto,
pamore sawujud,
pagene ngroso matiyo,
Syekh Malaya den padhang siro nampani,
Wahyu prapto nugroho.
"Timbullah kemauan dan kehendak Allah SWT menjadikan terwujudnya dirimu, dengan adanya wujud dirimu menunjukkan akan adanya Allah SWT yang sesungguhnya. Allah itu tidak mungkin ganda apalagi tiga. Siapa yang mengetahui asal-muasal kejadian dirinya, saya berani memastikan bahwa orang itu tidak akan membanggakan dirinya sendiri".
"Adapun sifat jamal itu adalah sifat yang selalu berusaha menyebutkan bahwa pada dasarnya adanya dirinya karena ada yang mewujudkan adanya. Demikianlah yang difirmankan Allah kepada Muhammad SAW yang menjadi kekasih-Nya".
"Jika tidak ada dirimu, Allah SWT tidak disebut-sebut. Hanya dengan sebab ada kamulah yang menyebutkan keberadaan-Ku. Sehingga kelihatan seolah-olah satu dengan dirimu. Adanya Aku, Allah, menjadikan dirimu. Wujudmu menunjukkan adanya Dzatku".
"Tauhid hidayah yang sudah ada padamu, menyatu dengan Tuhan. Menyatu dengan Allah SWT, baik di dunia maupun di akherat. Dan kamu merasa bahwa Allah SWT itu ada dalam dirimu".
"Ruh idhafi ada dalam dirimu. Ma'rifat sebutannya. Hidupnya disebut kesaksian (syahadat), hidup tunggal dalam hidup. Sujud ruku' sebagai penghiasnya. Ruku' berarti dekat dengan Tuhan".
"Penderitaan yang selalu menyertai menjelang ajal dalam kondisi sekarat tidak terjadi padamu. Jangan takut menghadapi sakaratul maut, dan jangan ikut-ikutan takut menjelang pertemuanmu dengan Allah SWT. Perasaan takut itulah yang disebut dengan sekarat. Ruh idhafi tidak akan mati. Hidup mati, mati hidup".
"Mati di dalam kehidupan atau sama dengan hidup dalam kematian adalah hidup abadi. Yang mati itu adalah nafsunya. Lahiriah badan yang menjalani mati. Tertimpa pada jasad yang sebenarnya. Kenyataannya satu wujud. Raga sirna, sukma moksa. Jelasnya mengalami kematian. Syekh Malaya, terimalah hal ini sebagai ajaranku dengan hatimu yang lapang. Anugerah berupa wahyu akan datang padamu".
(dikutip dari penggalan buku "Sosok Nabi Khidir yang Super Misterius" karangan Khalifi Elyas Bahar, DIVApress, 2013)
Albert Einstein quote:
"Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri merupakan sumber segala seni sejati dan ilmu pengetahuan"
Ajaran Nabi Khidir:
"Setiap tindakan yang secara lahiriah tampak keras dan dinilai tidak berperikemanusiaan, pada hakekatnya justru menyembunyikan sebuah rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Acapkali aspek lahiriah itu dianggap bertentangan dengan aspek batiniah"
Best regards,
atjep wido anastiyo
private - c'est la vie
wage 43 wage taman, sidoarjo east java, indonesia
taruna V DD 4 wage taman, sidoarjo, east java, indonesia
tel.: 085748825410
fax:-
tjedeltraz@gmail.com
http://www.tjedeltraz.blogspot.com
Want your own signature?
Visit MyLiveSignature.com
Visit MyLiveSignature.com
No comments:
Post a Comment